Mies Van Der Rohe - Pelopor Arsitek Modern
Mies van der Rohe adalah seorang ahli arsitek, sering juga disebut
pelopor arsitektur modern. Ludwig Mies van der Rohe juga paling intelektual
dari semua arsitek moderen. Ludwig Mies van der Rohe yang juga biasa di panggil
Meis asal jeman ini pernah menjadi guru gerakan moderen.
Selama
dua puluh tahun terakhir hidupnya Mies dikembangkan dan dibangun visinya
tentang arsitektur kulit dan tulang, yang mencerminkan ide dari individu
memberikan tempat tinggal di era modern. Mies berusaha untuk menciptakan ruang
terbuka dan bebas, tertutup oleh bagian struktural yang hanya sedikit ini. Dia
lahir tahun 1886 di Aachen dan meninggal 17 Agustus 1969. Setelah kremasi,
abunya dikuburkan dekat Chicago, seperti arsitek lain di Graceland Cemetery.
Makamnya terdiri dari pelat sederhana dari granit hitam dan pohon berduri
Yehuda. Cukup sekian postingan 1000 Unik tentang Ludwig Mies van der Rohe.
Seperti
halnya membicarakan Le Corbusuier dan lainnya, sangat penting kita ketahui
latar belakang kehidupan Mies untuk mengetahui pandangannya tentang arsitektur.
Mies Van Der Rohe menyakini bahwa sebuah benda adalah sebuah simbol dari
realitas yang tersembunyi. Arsitektur menurut pandangannya adalah semangat dan
keinginan untuk menerjemahkan zaman kedalam ruang esensi dari teknologi modern,
merupakan bagian penting yang harus bermakna dalam karya arsitektur. Hal ini
terungkap karena pemikirannya bahwa teknologi dalah ungkapan intelektualitas
manusia modern dan teknologilah yang mendominasi kecendrungan mendatang.
Pada sekitar tahun 1919 Mies mencurahkan perhatiannya
untuk mempelajari masalah modern design, setelah sebelumnya memakai gaya neo
classic.
Tiga tema pokok dalam rancangan adalah :
1. Pengaruh kaca sebagai pelindung.
2. Penekanan bangunan dengan arah horizontal.
3. Pengembangan bangunan sesuai dengan fungsi.
Konsep
yang dikembangkan adalah flowing space (ruang mengalir) seperti yang terlihat
pada karyanya: German PavilIon International Exhibition di Barcelona (1929) dan
Tugendhat House (1930), dengan ciri-ciri :
1. Pembagian ruang dengan dinding
berdiri sendiri.
2. Atap ditopang oleh kolom baja.
3. Pembagian ruang dengan partisi merupakan perwujudan
idenya tentang flexibility
(ruangflreksibel).
4. Penggunaan bahan yang mahal pada partisi.
Konsep-konsep Mies yang terpenting yang dipakai dalam
merancang ialah Konsep ruang tunggal (Universal Space). Merupakan
pengembangan dari konsep flowing space yaitu:
1. ruang-ruang universal yang terbagi oleh partisi
dengan kolom bagian sisi sehingga rating bebas kolom.
2. Penggunaan bahan baja sebagai struktur utama
mencerminkan suatu kesederhanaan dari bentuk-bentuk persegi panjang.
Kesederhanaan itu sendiri bukan suatu kesederhanaan yang tidak bernilai tetapi
suatu kesederhanan yang berlandaskan suatu pemikiran untuk mremecahkan masalah
lebih sederhana lagi rang terkenal dengan semboyan 'Less is More'.
Menurut pandangan Charles Jends, Mies menuntut orang
menilai bangunannya secara sempurna seperti halnya pandangan Plato.
Pandangan-pandangan lain oleh beberapa ahli :
Lewis Numford.
"Karya Mies tidak dapat
dinilai pada tingkat harfiah, ia harus dinilai bagaikan sebuah puisi. Karena
penilaian harfiah akan membuka kelemahan pada karyanya."
Sigfried Gidieon.
"Karyanya membawa esensi
kualitas tiap material dan detail konstruksi yang diolah sehingga mencapai
tingkat yang menakjubkan."
William Jordi.
"Karyanya merupakan hasil kesempurnaan visual dan berhasil
memecahkan persoalan sudut massa bangunannya."
Peter & Allison Smithson.
"Keabadian penampilan kulit bangunannya yang netral dengan struktur
ruang terbuka dari tiap lay outnya. Bentuk dan ruangnya universal, dapat
dimanfaatkan bagi segala keinginannya."
Paul Rudolf.
"Bangunan Mies menakjubkan hanya
karena ia mengabaikan banyak aspek dari bangunan."
Salah satu karyanya, Farmworth House - rumah tempat
peristirahatan Dr. Farmworth. Bangunan dibuat kontras dengan lingkungan, dengan
bentuk giometris, pilihan warna (putih) serta bidang sejajar besar yang
mencerminkan ruang terbuka. Bangunan ini menonjolkan teknologi dengan bidang
kaca yang besar serta struktur baja I sebagai pendukung dan pembagi visual.
Baja dan kaca tidak dirubah, tetap seperti aslinya (machine fonn), dengan
kepandaiannya mengolah maka semua unsur terpadu menjadi sebuah karya monumental
yang elegan.
Mies Van Der Rohe merupakan salah satu arsitek yang
telah ikut berperan serta didalam dunia Arsitektur Modern, dimana dalam setiap
karyanya, bangunan yang dihasilkan lebih sering mengacu pada dirinya sendiri
dan tak jarang pada setiap ciptaannya selalu melekat dan dijiwai oleh
pernyataan less is more.
Salah satu karyanya yang terkenal adalah Seagram
Building, New York yang dirancang sedemikian mewah dengan clad yang terbuat
dari perunggu padu, dinding-dinding kaca, baja yang diekspos penampilannya.
Dapat dikatakan bahwa setiap detail dari Seagram Building ini di desain khusus,
sehingga keberhasilan Mies Van Der Rohe terdapat pada pengolahan fasade
bangunan.
Beberapa karya Mies Van Der Rohe :
Sekian terimakisih sudah membaca...
0 komentar:
Posting Komentar